Otonomi Daerah & Integrasi Nasional

 OTONOMI DAERAH

A. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi Daerah merupakan wewenang daerah Otonom  mengurus sendiri urusan pemerintahan setempat sesuai Perundang-undangan.

B. Praktek Otonomi Daerah

Di Indonesia sudah dilakukan selama satu Dasawarsa, praktek ini memiliki 3 tujuan yaitu:
  1. Tujuan Politik
  2. Tujuan Administratif
  3. Tujuan Ekonomi

 C. Tujuan Otonomi Daerah

  • Memberikan kekuasaan Legislatif pada tingkat Provinsi.
  •  Komunitas lokal memiliki kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pelayanan masyarakat setempat.
  • Otonomi Daerah menjamin kepentingan warga Negara tidak akan dikorbankan.

 INTEGRASI NASIONAL

A. Pengertian Integrasi Nasional

Proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian secara Nasional.

B. Upaya Meningkatkan Integrasi Nasional

  1. Menerapkan Rezim terbaik bagi Indonesia
  2. Membiasakan diri untuk selalu membangun Konsensus
  3. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret
  4. Kepemimpinan yang  arif dan efektif
  5. Meningkatkan Integrasi Nilai diantara Masyarakat

C. Faktor Pendorong & Penghambat Integrasi Nasional

Faktor Pendorong

  1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib
  2. keinginan untuk bersatu
  3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia

Faktor Penghambat

  1. Masyarakat Indonesia yang heterogen
  2. Wilayah Negara yang begitu luas
  3. Besarnya ketidakmerataan pembangunan

Pembuatan Lubang Biopori tahap 4

Nama : Yoscar Elfino

NIM : 1801391740

logo TFI

 

1. Latar Belakang

Dalam memenuhi 4 kali Laporan Pembuatan Lubang Biopori, maka kelompok kami melakukan pembuatan Lubang Tahap ke 4, lokasi yang kami pilih masih sama seperti yang kami lakukan di tahap ke 3, yaitu Jl. Gading Serpong Boulevard cluster Serenade Lake, Tujuan kami membuat Lubang Biopori di lokasi tersebut untuk berupaya membantu melestarikan lingkungan, mencegah terjadi nya banjir, serta daya resap air.

  • Pengalaman

Pengalaman kami selama 4 kali dalam 4 tahap membuat lubang Biopori sangat mengasyikan, selain melakukan yang kami anggap kerja sosial dalam membantu sesama, kami juga memahami betul arti bekerja sama dalam kelompok “Teamwork”. kami menjadi lebih paham dalam pembagian tugas masing – masing, melatih emosi & kesabaran kami, serta memper-erat tali kekeluargaan atau Solideritas antara kami sekelommpok, semoga berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan dapat membantu kami dalam menunjang karir kami kedepan nya.

  • Tantangan & Kendala

Seperti yang sudah saya ceritakan Laporan Tahap sebelumnya, tantangan kami melakukan kegiatan ini untuk melakukan kegiatan sosial sebaik mungkin, serta kendala yang dihadapi biasanya hanyalah masalah seperti Tanah yang keras dan terdapat bebatuan, dan Pencarian Lokasi yang cocok.

Namun pada tahap ke 4 ini, kami Bersyukur Kepada Tuhan YME. karena kami telah diberikan kelancaran dalam pembuatan lubang Biopori ini, tanpa suatu kendala apapun, tidak seperti pembuatan lubang sebelumnya, Tanah di lokasi kali ini sangat lunak sehinngga kami tidak kesulitan saat menge bor dengan alat Bor Biopori kami, serta kekompakan kelompok kami mulai terasa, sehingga kami benar benar saling membantu satu sama lain, serta datang tepat waktu.

  • Solusi

Kami menyarankan jika memang ingin membuat Lubang Biopori seperti kami, sebaiknya sudah paham betul mengenari cara – cara membuat, serta Alat apa saja yang diperlukan dalam membuat, seperti: Bor Biopori, batang kayu untuk membersihkan sisa tanah pada Bor Biopori, wadah penampung air, serta  sarung tangan bagi yang berkulit sensitif/Alergi pada Tanah.

2. Bukti Foto

  • Proses Pelubangan dengan Bor Biopori dan Pemasangan Pralon.

201505272247252015052722481920150527224623

  • Foto Lubang Biopori

1432740677744

  • Foto Anggota Kelompok Kami
Binusian 2018 - Management
Binusian 2018 – Management

 

3. Penutup

Setelah selesai membuat Lubang Biopori, kami merapikan alat alat yang telah kami gunakan. merapikan gundukan tanah bekas pelubangan, tak lupa kami mengucapkan Terima Kasih pada pihak yang telah memberikan izin kepada Kelompok kami.

 

Pembuatan Lubang Biopori Tahap 3

Nama : Yoscar Elfino

NIM : 1801391740

logo TFI

 

  1. Latar Belakang

Pada proses pembuatan lubang biopori tahap ke 3 ini yang kami lakukan pada 06 Mei 2015, kami sekelompok melakukan nya di Lokasi yang berbeda, kali ini kami memilih lokasi di Jalan Gading Serpong Boulevard Cluster Serenade Lake, alasan kami memilih lokasi tersebut tak lain karena lebih dekat dengan Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, selain itu salah satu Anggota kami bertempat tinggal di Cluster Tersebut, Pada Kesempatan ini Kami membuat 5 Lubang Biopori.

  • Pengalaman

Pengalaman kami dalam membuat Lubang Biopori tahap ke 3 ini adalah selain menambah wawasan kami tentang Biopori, juga membantu dalam upaya mengatasi Banjir & melestarikan Lingkungan.

  • Tantangan & Kendala

Dalam membuat lubang Biopori bukanlah hal yang mudah dilakukan, permukaan tanah yang tidak rata, kekerasan tanah, menjadi kendala bagi kami, namun kendala tersebut semakin membuat kami tertantang untuk membuat lubang Biopori ini semakin giat lagi, dan lebih dalam kedalaman nya  daripada 2 lokasi pertama, kami juga mengalami Kendala soal Perizinan Pelubangan Lahan, namun itu kami bisa atasi tanpa melibatkan pihak luar.

  • Solusi

Kami menyarankan dalam membuat Lubang Biopori setidak nya menyediakan 1 ember air, fungsinya adalah untuk membuat permukaan tanah yang keras menjadi lunak.

2. Bukti Foto

Proses Pelubangan
Proses Pelubangan

Lubang yang di Bor dengan Bor Biopori

Proses Pemasangan pipa Pralon & Pemasukan Sampah Organik

Lubang Biopori
Lubang Biopori

 

3. Laporan Pengeluaran Biaya

Dalam kegiatan kami kali ini kami kembali mengeluarkan Biaya Tambahan sebesar Rp.100.000,00 Biaya tersebut didapat dari hasil pengumpulan dana dari kami perorangan, Biaya tersebut kami gunakan untuk membeli pipa Pralon tambahan dan Konsumsi.

4. Penutup

Setelah selesai membuat 5 Lubang Biopori tersebut, kami segera meninggalkan lokasi dan melakukan Survey untuk Lokasi Pelubangan Biopori tahap 4 , yang rencananya akan kami lakukan di Cluster Serenade Lake juga, kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan kami izin, serta membersihkan sisa sisa pekerjaan kami.

 

Pembuatan Lubang Biopori Tahap 2

Nama : Yoscar Elfino

NIM : 1801391740

logo TFI

1. Hasil Laporan

Pada tanggal 3 Mei 2015, kami sekelompok memutuskan untuk membuat Lubang Biopori tahap ke 2. kami masih memilih lokasi pelubangan tidak jauh dari lokasi pertama kami yaitu Jl.Sitanala Kota Tangerang, kami memilih lokasi tersebut karena dirasa dekat, aman, di izinkan oleh pemilik serta jika hujan besar menurut laporan pemilik lahan daerah setempat banjir, pada kesempatan ini kami membuat 5 lubang, tantangan kami saat membuat lubang pada Tahap ke 2 ini adalah tanah yang kering. kendalanya adalah selain dalam tanah terdapat banyak bebatuan juga memeras tenaga, solusinya adalah dengan membasahi tanah dengan air sehingga tanah menjadi lembek.

Berikut kegiatan yang kami lakukan:

  • Proses Pelubangan
  • Proses Pemasangan Pralon & Penanaman sampah organik

Berikut foto Lubang Biopori kami:

Foto Lubang 2Foto Lubang 2

 

2. Laporan Pengeluaran Biaya

kami membeli pipa pralon tambahan sebesar Rp.100.000,00

Setelah selesai membuat lubang Biopori kami beristirahat sejenak di Rumah pemilik lahan, lalu Berterimakasih & Berpamitan kepada sang pemilik.

Foto Kelompok
Foto Kelompok

Pembuatan Lubang Biopori tahap 1

Nama : Yoscar Elfino

NIM     : 1801391740

Print

1.Pengertian Lubang Biopori

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata,[1] salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.

2. Manfaat Lubang Biopori

Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lanskap karena telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau. Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum ruang terbuka hijau di perkotaan bersamaan dengan pertanian urban.Bahkan pemerintah Kota Sukabumi sangat menganjurkan ruang terbuka hijau memiliki biopori.

3.  Alat-alat yang diperlukan

-Bor Tugal (Bor Biopori)

Rp. 180.000,00
Rp. 180.000,00

– Pipa Pralon

Rp 120.000,00
Rp 120.000,00

 

4. Hasil Laporan

Pada Tanggal 17 April 2015, saya dan kelompok diberi kesempatan untuk membuat lubang Biopori dalam memenuhi tugas dari TFI (Teach For Indonesia). Pada kesempatan ini kami melakukan survey lokasi yaitu di Jl.Sitanala Kota Tangerang, kami melilih lokasi tersebut karena diyakini Strategis tidak teralu jauh  dari Universitas Bina Nusantara serta sudah diberikan izin oleh pemilik lahan tersebut.

Selanjutnya kami memulai pekerjaan Biopori pada pukul 3 sore, pertama tama kami membuat lubang sedalam 1,5 meter sebanyak 10 buah,setiap 1 lubang dibuat oleh 2 Anggota kelompok secara bergantian.

1429267597572

1429267568591

 

Dan setelah dilubangi kami mulai memotong pipa peralon yang sesuai dengan ukuran lubang yang sudah dibuat. Kemudian setelah pipa sudah dipotong, pipa tersebut dimasukan kedalam lubang.

1430727337868
Setelah Lubang selesai, masukkan sampah organik berupa daun kering

Pemotongan Pralon1430727388783

 

 

Lalu setelah dimasukan pipanya, kami mengumpulkan daun – daun kering disekitar tempat dan memasukannya kedalam lubang yang sudah terpasang pipanya. Kegiatan kami selesai sekitar pukul 5 sore. Kami menghabiskan biaya sekitar Rp 300.000,00 dengan pembelian bor biopori Rp 180.000,00 dan pipa peralon Rp 120.000,00. Setelah kegiatan selesai kami beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah kami. Lalu kamipun lekas berpamitan dan beterima kasih kepada pemiliknya yang sudah memberi izin kepada kelompok kami untuk melakukan kegiatan biopori ini.